Selamat datang di website KronikAku, Hubungi Kami jika ada keperluan kerjasama. Kunjungi halaman Virtual Museum untuk menjelajah ke museum favoritmu!

Saluran Penyebaran Islam di Indonesia


Aktivitas perdagangan adalah usaha yang banyak di gemari oleh masyarakat Indonesia. Usaha dagang juga banyak membuat manusia sukses di dunia, bahkan perdagangan adalah salah satu sarana masuknya Islam ke Indonesia. Metode perdagangan yang digunakan oleh para mubalig dan juru dakwah mereka sukses dalam memasukkan Islam ke Indonesia yang berdampak Islam menjadi agama mayoritas di Indonesia.

Dalam sejarah,  proses perjalanan para pedagang Arab yang hampir rata-rata adalah mubalig yang menguasai ajaran islam,  metode perdagangan menjadi sebuah sarana yang sangat efektif dalam penyebaran Islam.

Saluran-saluran Penyebaran Islam di Indonesia

1. Perdagangan

Pasar merupakan salah satu pusat kegiatan manusia. Di tempat itu, setiap orang melakukan interaksi dengan semua orang yang dijumpai tanpa membedakan asal dan agamanya. Bahkan, setiap orang dapat memperoleh pengalaman dan pengetahuan baru, termasuk pengetahuan tentang Islam.

2. Perkawinan

Orang-orang asing (Arab, India, Cina, dll.) yang telah memeluk Islam dan menetap di Indonesia, kemudian melakukan perkawinan campuran dan mengikuti gaya hidup lokal. Pengetahuan agama Islam dan aktivitas keagamaannya itu yang kemudian secara perlahan mulai diikuti oleh masyarakat setempat.

3. Pendidikan

Pengenalan dan penyebaran ajaran serta nilai-nilai Islam melalui pendidikan dilakuka nsetelah masyarakat muslim di nusantara terbentuk. Pendidikan agama Islam itu dilakukan oleh guru-guru agama, kyai, dan ulama. Untuk terselenggaranya pendidikan, mereka mendirikan pondok-pondok pesantren.

4. Politik

Proses penyebaran Islam secara politik dilakukan oleh para penguasa pribumi. Sebagai orang yang memiliki pengaruh besar dalam masyarakat, apa yang dilakukan penguasa sering dijadikan panutan. Itulah sebabnya tindakan penguasa yang masuk Islam segera diikuti oleh rakyatnya.

5. Tasawuf

Peran tasawuf dalam penyebaran Islam di tanah air menarik untuk dicermati. Eksesnya bukan saja terkait dengan persoalan “tata krama” hubungannya dengan Tuhan, tapi juga persoalan sosial-kemasyarakatan, bahkan masalah politik. Proses pembentukannya pun sedikit banyak beradaptasi dengan kehidupan spiritual sekitar awal datangnya Islam, yakni tradisi Hindu dan Buddha.

6. Kesenian dan Sastra

Melalui media seni tertentu. Di antaranya adalah seperti yang dilakukan oleh Sunan Kalijaga yang memanfaatkan media wayang yang merupakan kesenian asli Jawa sebagai media penyebaran agama dan nilai-nilai Islam.

Personifikasi wayang Islam dengan nama-nama wali masa awal perkembangan Islam sebagai metode penyebaran ajaran Islam.

Sumber: Indonesian Heritage: Agama dan Upacara, 2002










Unsur-unsur yang Berperan Besar dalam Proses Persebaran Islam di Nusantara

1. Peranan Kaum Sufi

Proses Islamisasi di Indonesia bersamaan waktunya dengan kurun waktu ketika paham Sufi mulai mendominasi dunia Islam, yaitu setelah jatuhnya Baghdad ke tangan bangsa Mongol (1258). Kaum Sufi dari berbagai babgsa banyak yang melakukan perjalanan ke Indonesia dengan menggunakan kapal-kapal dagang.

2. Peranan Ulama dan Mubalig

Dato’ri Bandang, Dato Sulaeman yang menyebarkan agama Islam di daerah Sulawesi. Dato’ri Bandang bersama Tuan Tunggang’ri Parangan yang melanjutkan penyebaran agama Islam ke Kutai, Kalimantan Timur.

3. Peranan Wali

Contoh: “Wali Sanga” (Maulana Malik Ibrahim, Sunan Ampel, Sunan Bonang, Sunan Drajat, Sunan Giri, Sunan Kalijaga, Sunan Muria, Sunan Kudus, dan Sunan Gunung Jati)

(dari kiri ke kanan): Maulana Malik Ibrahim, Sunan Ampel, Sunan Bonang, Sunan Kalijaga, Sunan Giri, Sunan Drajat, Sunan Kudus, Sunan Muria, dan Sunan Gunung Jati

4. Peranan para pemikir Islam

Melalui karya-karya tulisnya, para pemikir Islam nusantara memberi pengetahuan tentang berbagai hal yang berkaitan dengan ajaran agama Islam. Di antara para pemikir Islam tersebut yang terkenal adalah Hamzah Fansuri (pengembang ajaran Tasawuf Qodariyah, menetap di Aceh); Nuruddin ar-Raniri (menyusun  kitab Bustanus Salatin, tinggal di Aceh); dan Bukhari al-Jauhari (menyusun kitab Tajus Salatin, tinggal di Aceh).

Faktor-faktor yang membuat Islam mudah diterima di Indonesia di antaranya:

  • Penyebaran agama dengan konsep akulturasi, damai dan tanpa kekerasan.
  • Politik kedekatan dengan kekuasaan.
  • Islam tidak kenal strata, kasta atau pelapisan sosial.
  • Ritualnya sangat sederhana dan mudah.
  • Masuk Islam cukup 2 kalimat syahadat.
  • Agama yang bertumpu pada kedamaian.
  • Aturan dalam Islam tidak memaksa dan fleksibel.

----------------

 LKPD 

1. Lengkapilah tabel di bawah ini!


2. Tuliskan karya sastra yang terkenal di masa penyebaran Islam di Indonesia!

3. Jelaskan peran para Wali dalam penyebaran Islam di nusantara!

4. Penyebaran Islam di Indonesia tidak terlepas dari peran dari kaum Sufi, bagaimana peran mereka dalam penyebaran Islam di Indonesia? Jelaskan!

5. Mengapa Islam begitu cepat diterima dan menyebar di Indonesia?

Baca juga :

Posting Komentar

Cookie Consent
We serve cookies on this site to analyze traffic, remember your preferences, and optimize your experience.
Oops!
It seems there is something wrong with your internet connection. Please connect to the internet and start browsing again.
AdBlock Detected!
We have detected that you are using adblocking plugin in your browser.
The revenue we earn by the advertisements is used to manage this website, we request you to whitelist our website in your adblocking plugin.
Site is Blocked
Sorry! This site is not available in your country.
Youtube Channel Image
Lili Supriyanto Butuh dukunganmu nih, subscribe dulu dong Kakak!😄
Subscribe