Di tengah kota Bengkulu, berdiri patung seorang perempuan muda yang sedang menjahit. Namanya Ibu Fatmawati Soekarno. Ia dikenal sebagai penjahit bendera pusaka Merah Putih yang dikibarkan saat Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945.
Sumber: Teropong Publik |
Apa hubungannya patung ini dengan pelajaran sejarah kita hari ini?
Patung tersebut adalah salah satu bentuk jejak sejarah, yang bisa mengajak kita menggali peristiwa masa lalu dan memahami bagaimana suatu tindakan, sekecil apa pun, bisa berdampak besar bagi bangsa. Dari sini, kita akan belajar: apa itu sejarah? bagaimana sejarah disusun? dan mengapa sejarah penting?
Apa Itu Ilmu Sejarah?
Sejarah berasal dari kata Arab syajaratun yang berarti "pohon", lalu berkembang maknanya menjadi "asal-usul" atau "riwayat".
Lalu kenapa pohon bisa menjadi asal makna sejarah?
Berikut penjelasannya:
🌳 Makna Pohon sebagai Simbol Sejarah
- Pohon memiliki akar, batang, dan cabang.
Seperti halnya sejarah yang memiliki asal-usul (akar), perkembangan (batang), dan berbagai kejadian atau peristiwa bercabang (cabang-cabang sejarah). - Syajaratun berkembang menjadi makna "silsilah" atau "asal-usul keluarga".
Dalam budaya Arab, pohon sering dipakai sebagai metafora untuk garis keturunan (silsilah keluarga), karena seperti pohon, keturunan tumbuh dari satu asal (akar) dan terus bercabang. - Kata "syajaratun" digunakan untuk menyusun riwayat atau peristiwa yang saling berhubungan.
Ini mirip dengan sejarah yang disusun dari peristiwa-peristiwa masa lalu yang saling terhubung dalam garis waktu.
Secara umum, ilmu sejarah adalah ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa penting masa lalu umat manusia berdasarkan bukti-bukti yang dapat diverifikasi.
Klik Tautan ini untuk menuju Halaman Media Pembelajaran yang lebih lengkap!
Unsur-Unsur Sejarah
Sama seperti kisah Ibu Fatmawati, setiap peristiwa sejarah selalu memiliki unsur-unsur berikut:
Unsur | Penjelasan |
---|---|
Tokoh | Orang yang terlibat dalam peristiwa |
Waktu | Kapan peristiwa terjadi |
Tempat | Di mana peristiwa terjadi |
Peristiwa | Apa yang terjadi |
Kaitan sebab-akibat | Mengapa peristiwa itu bisa terjadi dan apa dampaknya |
Berikut adalah unsur-unsur sejarah yang terdapat dalam peristiwa Ibu Fatmawati menjahit bendera pusaka:
Unsur Sejarah | Penjelasan |
---|---|
Tokoh | Ibu Fatmawati Soekarno – istri Presiden Soekarno, penjahit bendera pusaka pertama. |
Waktu | Menjelang 17 Agustus 1945 – tepat sebelum Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. |
Tempat | Rumah Soekarno di Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta – tempat bendera dijahit. |
Peristiwa | Penjahitan bendera Merah Putih – yang akan dikibarkan pada saat Proklamasi. |
Sebab | Indonesia akan memproklamasikan kemerdekaan, namun belum memiliki bendera resmi. |
Akibat | Bendera hasil jahitan Fatmawati dikibarkan saat Proklamasi dan menjadi simbol nasional hingga kini. |
4 Fungsi atau Manfaat Sejarah
1. 🧠 Fungsi Edukatif: Belajar dari Masa Lalu
Sejarah memberikan pelajaran berharga agar kita tidak mengulangi kesalahan yang sama.
Misalnya, dari sejarah penjajahan, kita belajar bahwa kebebasan itu mahal dan harus dijaga.
Perjuangan tokoh seperti Fatmawati yang menjahit bendera pusaka menunjukkan bahwa kontribusi sekecil apa pun bisa bermakna besar bagi bangsa.
2. 🔥 Fungsi Inspiratif: Menyalakan Semangat
Cerita heroik para pahlawan membangkitkan semangat juang dan cinta tanah air.
Misalnya, ketika kita membaca kisah Bung Tomo di Surabaya atau Cut Nyak Dien di Aceh, kita terinspirasi bahwa usia muda atau kondisi terbatas tidak menghalangi untuk berjuang demi kebenaran.
Sejarah menjadi bahan bakar bagi generasi muda untuk terus berkontribusi.
3. 🏫 Fungsi Instruktif: Alat Pembelajaran
Sejarah digunakan sebagai sarana pengajaran di sekolah, baik dalam memahami struktur masyarakat, perubahan peradaban, maupun nilai-nilai kebangsaan.
Misalnya, melalui peta sejarah, silsilah tokoh, dan dokumen penting, siswa tidak hanya belajar hafalan, tetapi juga berpikir kritis dan reflektif.
4. 🎭 Fungsi Rekreatif: Menikmati Cerita yang Menghibur
Sejarah juga bisa dinikmati seperti kisah drama atau film.
Misalnya, serial atau film tentang perjuangan kemerdekaan atau kerajaan masa lampau sering membuat kita terhibur sekaligus belajar.
Berwisata ke tempat bersejarah seperti Benteng Marlborough di Bengkulu, misalnya, bisa menjadi pengalaman edukatif yang menyenangkan.
4 Konsep Waktu dalam Sejarah Menurut Kuntowijoyo
Cara Sejarah Berjalan: Apakah Dunia Selalu Berubah?
Sejarawan Kuntowijoyo mengajarkan bahwa waktu dalam sejarah tidak selalu bergerak lurus dan mulus. Dalam realitasnya, sejarah bisa berkembang, berubah, berulang, atau bahkan berkesinambungan tanpa banyak perubahan. Inilah 4 cara waktu bekerja dalam sejarah:
1. 📈 Perkembangan (Development)
Waktu dipahami sebagai proses menuju kemajuan. Ada perubahan ke arah yang lebih kompleks, modern, atau maju.
🧩 Contoh: Perkembangan teknologi komunikasi dari surat → telepon rumah → handphone → smartphone. Setiap tahap menunjukkan kemajuan bertahap dalam sejarah manusia.
2. 🔗 Kesinambungan (Continuity)
Beberapa aspek dalam sejarah tetap bertahan dari masa ke masa, meskipun zaman berubah.
🧩 Contoh: Sistem gotong royong di desa tetap dilakukan sejak masa kerajaan, penjajahan, hingga Indonesia merdeka. Nilai sosialnya terus berlanjut, meski bentuknya bisa berubah.
3. 🔄 Perubahan (Change)
Sejarah menunjukkan bahwa tidak ada yang benar-benar tetap. Semua bisa berubah seiring waktu.
🧩 Contoh: Perubahan sistem pemerintahan Indonesia dari kerajaan → kolonial → republik. Ini menunjukkan adanya transformasi besar dalam struktur kekuasaan.
4. 🔁 Pengulangan (Recurrence)
Beberapa pola sejarah terjadi berulang kali, meskipun pada waktu dan konteks yang berbeda.
🧩 Contoh: Krisis ekonomi global yang terjadi pada 1930-an, 1998, dan 2008. Meski waktunya berbeda, pola dasarnya terulang kembali: runtuhnya pasar, pengangguran, dan krisis sosial.
LKPD 1.1.
LKPD 1.1.1. Memahami konsep manusia, ruang, dan waktu dalam sejarah
LKPD 1.1.2. Memahami pembagian konsep waktu dalam sejarah menurut Kuntowijoyo
LKPD 1.2. Silsilah Keluarga
Deadline: Minggu depan
Format akhir: Gambar (.jpg / .png)
✅ Petunjuk Pengerjaan:
1. Buat silsilah keluargamu menggunakan Canva atau aplikasi desain lain (misalnya PowerPoint, Google Slides, PicsArt, dll.).
2. Gunakan kata kunci pencarian: “silsilah keluarga” untuk mencari template yang sesuai.
3. Masukkan foto asli anggota keluargamu.
Boleh hasil crop dari foto keluarga bersama atau foto individu.4. Silsilah minimal mencakup:
Kakek dan Nenek dari pihak Ayah, Kakek dan Nenek dari pihak Ibu, Dirimu sendiri (wajib), Jika menambahkan anggota keluarga lain (misalnya buyut, paman, bibi, saudara), maka akan menambah nilai.5. Gunakan desain yang rapi, menarik, dan mudah dibaca.
6. Simpan hasil dalam bentuk gambar (.jpg atau .png).
Berpikir Diakronik
Diakronik berasal dari bahasa Yunani, yaitu dia artinya ‘melintas’ dan chronoss artinya ‘waktu’.
Intinya, diakronik digunakan dalam ilmu sejarah agar pembahasan suatu peristiwa dapat urut dari waktu ke waktu.
Contoh Cara Berpikir Diakronik
Contoh cara berpikir diakronik misalnya bisa keliatan dari perubahan presiden Indonesia sejak masa awal kemerdekaan sampai reformasi.
Coba kamu perhatikan:
- Sukarno (1945–1966)
- Suharto (1966–1998)
- B.J. Habibie (1998–1999)
- Abdurrahman Wahid (1999–2001)
- Megawati Soekarnoputri (2001–2004)
- Susilo Bambang Yudhoyono (2004–2014)
- Joko Widodo (2014–2024)
- Prabowo Subianto (2024–…)
Cara berpikir diakronik sering dikaitkan dengan kronologi. Terus, pengertian kronologi tu apa sih?
Konsep Kronologi
Berasal dari bahasa Yunani, yaitu chronoss ‘waktu’ dan logos ‘uraian’ atau ‘ilmu’.
Berarti, kronologi adalah ilmu tentang waktu yang membantu dalam menyusun peristiwa-peristiwa sesuai dengan urutan waktu terjadinya peristiwa tersebut.
Agar terhindar dari anakronisme.
Konsep Periodisasi
Pengelompokan peristiwa-peristiwa sejarah ke dalam suatu babak, masa, zaman, atau periode tertentu.
Diperlukan agar dapat menganalisis secara menyeluruh suatu peristiwa dalam berbagai aspek.
Berpikir Sinkronik
Berasal dari bahasa Yunani, yaitu syn ‘dengan’ dan chronoss ‘waktu’.
Menurut KBBI 🡪 segala sesuatu yang bersangkutan dengan peristiwa yang terjadi pada suatu masa.
Contoh Cara Berpikir Sinkronik
Oke, kakak coba ambil salah satu peristiwa yang terjadi di waktu tertentu ya. Misalnya, kondisi Indonesia pada masa Orde Baru sejak tahun 1966 hingga tahun 1998.
Nah, kurun waktu yang ingin dipelajari atau diteliti jelas nih, hanya antara tahun 1996–1998 aja. Terus, dalam cara berpikir sinkronik, pembahasannya akan mengacu pada aspek-aspek ilmu sosial seperti,
- Bagaimana sih kondisi politik dan ekonomi pada masa Orde Baru?
- Siapa aja menterinya?
- Program pemerintahannya ada apa aja?
- Apakah masyarakat pada masa itu hidup dengan makmur dan tidak kekurangan?
LKPD 1.3.
1.3.1. Tugas Pemahaman Konsep
Lengkapi tabel berikut dengan penjelasan dan contohnya!
Konsep Sejarah | Penjelasan Singkat | Contoh Penerapannya |
---|---|---|
Diakronik | ||
Sinkronik | ||
Kronologi | ||
Periodisasi |
1.3.2. Tugas Analisis Peristiwa Sejarah
Perhatikan kutipan peristiwa berikut ini:
"Proklamasi kemerdekaan Indonesia terjadi pada 17 Agustus 1945. Namun sebelum itu, berbagai peristiwa penting terjadi: kekalahan Jepang di PD II, janji kemerdekaan, pembentukan PPKI, hingga perdebatan dalam memproklamasikan kemerdekaan. Setelah proklamasi, Indonesia menghadapi agresi militer Belanda, Konferensi Meja Bundar, dan akhirnya pengakuan kedaulatan."
Pertanyaan:
-
Coba gunakan pendekatan diakronik untuk menjelaskan peristiwa tersebut!
(Jawaban: Buat paragraf baru dilengkapi urutan waktu dan keterkaitan peristiwa) -
Gunakan pendekatan sinkronik untuk mengkaji peristiwa Proklamasi!
(Jawaban: Apa saja aspek sosial-politik-ekonomi yang terjadi di sekitar tanggal 17 Agustus 1945?) -
Susun kronologi 5 peristiwa penting dari kutipan di atas secara berurutan!
(Lihat contoh di atas!) -
Buatlah periodisasi singkat dari masa sebelum hingga sesudah Proklamasi (minimal 3 periode)!
(Lihat contoh di atas!)
1.3.3. Refleksi Diri
Tuliskan dengan jujur pendapatmu setelah memahami dan menerapkan konsep-konsep sejarah!
-
Apa perbedaan paling jelas antara diakronik dan sinkronik menurutmu?
................................................................................................................ -
Mengapa penting menggunakan kronologi dan periodisasi dalam mempelajari sejarah?
................................................................................................................
Aspek Penilaian | Skor Maksimal |
---|---|
Pemahaman Konsep (Tabel) | 20 |
Analisis Peristiwa | 40 |
Susunan Kronologi & Periodisasi | 20 |
Refleksi Diri | 10 |
Kerapihan & Kesesuaian | 10 |
Total | 100 |