Aktivitas:
- Bagi Kelompok (list anggota kelompok) menjadi beberapa sesuai sub-tema Konsep Dasar Ilmu Sejarah
- Pengertian Sejarah
- Manfaat Belajar Sejarah
- Unsur-unsur Penting Sejarah
- Konsep Waktu dalam Sejarah
- Sinkronik & Diakronik
- Buat Poster Sejarah per anggota kelompok mengenai tema di atas dalam satu kelompok.
- Diskusi
Rangkuman Materi:
Beberapa ahli, kemudian membuat rumusan definisi tentang
Sejarah, di antaranya:
1. Herodatus
(The Father of History)
Satu kajian untuk menceritakan
suatu perputaran jatuh bangunnya seseorang tokoh, masyarakat dan peradaban. Herodotus juga
menegaskan bahwa sejarah tidak berkembang ke arah depan
dengan tujuan yang pasti, melainkan bergerak seperti garis lingkaran yang tinggi rendahnya diakibatkan oleh keadaan
manusia.
2. RG
Collingwood
Sejarah sebagai
penyelidikan tentang tindakan manusia yang dilakukan pada masa lampau.
3. R. Mohammad
Ali
Sejarah merupakan keseluruhan perubahan dan kejadian-kejadian
yang benar-benar telah terjadi. Sejarah adalah ilmu yang menyelidiki
perubahan-perubahan yang benar-benar terjadi di masa lampau.
4. Sartono Kartodirdjo
Sejarah merupakan bentuk
penggambaran pengalaman kolektif di masa lalu dan untuk mengungkapkannya dapat
melalui aktualisasi dan penetasan pengalaman masa lalu.
5. Kuntowijoyo
Sejarah merupakan ilmu tentang manusia, waktu dan sesuatu yang memiliki
makna sosial serta ilmu yang juga mempelajari sesuatu tertentu yang terinci.
6. Muhamad
Yamin
Sejarah adalah ilmu pengetahuan yang
disusun atas hasil penyelidikan beberapa peristiwa yang dapat dibuktikan dengan
bahan kenyataan.
Secara umum, sejarah dapat diartikan sebagai suatu peristiwa atau kejadian
yang telah terjadi di masa lalu dan dapat diketahui dengan mempelajari
peninggalan-peninggalan pada masa itu yang ditemukan pada masa sekarang.
1.
Manusia, Ruang dan
Waktu dalam Sejarah
Sejarah adalah sebuah pengalaman, ingatan, pengetahuan, dan hasil cipta
manusia yang diceritakan kembali.
Manusia memiliki peran sentral dan utama dalam perkembangan sejarah. Manusialah
yang berperan penting untuk menciptakan, menentukan, dan membuat sebuah
peristiwa sejarah, hal ini dilakukan melalui kecakapan berpikir serta tutur
kata yang baik. Manusia adalah salah satu unsur penting sejarah selain ruang
dan waktu.
2.
Unsur Sejarah. Beberapa unsur penting dari sejarah adalah sebagai berikut:
·
Manusia, unsur paling penting dalam sejarah, karena setiap peristiwa sejarah
sangat berkaitan dan melibatkan manusia. Manusialah yang menggerakan sejarah.
·
Ruang, tempat dimana terjadinya suatu kejadian yang menjadi bukti dan tempat di mana
sebuah peristiwa sejarah terjadi.
·
Waktu, saat terjadinya sebuah peristiwa sejarah dan dapat menjelaskan secara kronologis
lewat sebuah kajian sejarah.
3.
Dimensi Waktu dalam
Sejarah
Dalam sejarah terdapat tiga dimensi yang saling terkait antara satu dengan
yang lainnya, yaitu:
·
Dimensi masa lalu.
Hal yang telah terjadi mengenai kehidupan dan kebudayaan manusia, dapat
digunakan sebagai pengalaman dan pelajaran untuk melalui kehidupan selanjutnya.
·
Dimensi masa
sekarang. Segala hal yang menyelimuti kehidupan sehari-hari di masa sekarang, yang
dapat menentukan masa yang akan datang.
·
Dimensi masa akan
datang. Suatu masa yang belum terjadi, dan segala sesuatu yang dilakukan di
masa sekarang akan memengaruhi masa depan. Belajar dari masa lalu dan masa
sekarang untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi masa yang akan datang. Orang
sukses dan berhasil tidak akan pernah melupakan sejarah.
4.
Berpikir Dikronis
(Kronologis) dalam Sejarah
Kata dikronis berasal dari kata dia dan chronos,dia
artinya melintas, melampau atau melalui, sedangkan chronos artinya waktu. Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), dikronis
atau diakronis yaitu berkenaan dengan pendekatan terhadap bahasa dengan melihat
perkembangan sepanjang waktu; bersifat historis. Diakronis artinya
memanjang dalam waktu tetapi terbatas dalam ruang. Berpikir dikronis adalah
berpikir kronologis (urutan) dalam menganalisis sesuatu. Selain itu, dikronis
sangat membantu membandingkan kejadian sejarah dalam waktu yang sama di tempat
yang berbeda namun saling berkaitan. Konsep berpikir dikronis memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
· Penjelasan bersifat vertikal dan runut,
dari awal hingga akhir;
· Menekankan proses durasi;
· Cakupan kajian atau pembahasan lebih
luas;
· Mengurai pembahasan pada satu peristiwa;
· Mengkaji kesinambungan antara satu
peristiwa dengan yang lain;
· Terdapat konsep perbandingan.
Konsep berpikir dikronis
bertujuan menuntun kita untuk melihat segala perubahan dan perkembangan yang
terjadi dari satu peristiwa sejarah secara berurutan mulai tahun kejadian serta
dapat mengelompokkan dan mencari kebenaran dari satu peristiwa sejarah. Oleh sebab
itu, untuk mempelajari cara berpikir dikronis ini, kita memerlukan konsep kronologi
dan periodisasi.
Contoh dikronis, diilustrasikan dengan bagan:
5.
Kronologi
Kronologis
berasal dari bahasa Yunani, yaitu chronos yang berarti waktu dan logos
yang berarti ilmu atau uraian. Jadi, kronologi adalah ilmu tentang waktu yang
membantu dalam menyusun peristiwa-peristiwa sesuai dengan urutan waktu
terjadinya. Kronologi berkenaan dengan proses penyusunan suatu peristiwa
sejarah berdasarkan urutan waktunya, dari waktu lampau hingga kini. Konsep kronologis
mengajarkan kepada kita untuk berpikir menyeluruh serta kompleks, runtut dan
berkesinambungan serta rinci.
Melalui konsep berpikir kronologis,
kita juga dengan mudah dapat melakukan rekonstruksi dari sebuah peristiwa
sejarah.
6.
Periodisasi
Secara
etimologis, kata periode berasal dari bahasa Yunani. Berawal dari kata “periodos”
yang memiliki arti “sirkulasi”. Makna kata tersebut adalah menunjukkan
pandangan pada siklus-siklus sejarah. Sebagai pengganti, disebut dengan nama
“struktur sejarah”.
Periodisasi
adalah kata yang sering diartikan sebagai pembabakan atau pembagian waktu dalam
sejarah. Pembagian waktu sejarah tersebut adalah hal-hal yang berkaitan dengan
mengenai era, zaman atau periode waktu, dengan karakteristik yang umum. Inilah
yang membuat makna periodisasi berbeda dalam etimologis.
Secara
terperinci ada beberapa tujuan yang diharapkan ketika kita mempelajari sejarah
dengan menggunakan konsep periodisasi ini. Salah satu tujuan tersebut adalah untuk
membantu mempermudah dalam memahami sejarah, membantu mengklasifikasikan
peristiwa-peristiwa sejarah, memudahkan dalam menganalisis perkembangan dan
perubahan yang terjadi di setiap periode, serta menyederhanakan rangkaian
peristiwa sejarah.
Berikut
ini adalah salah satu contoh periodisasi atau pembabakan yang dibuat Moh. Yamin
yang dikenal dengan “Panca Warsa”:
a. Prasejarah Indonesia (….0 M);
b. Protosejarah Indonesia (0-600 M);
c. Babakan Kebangsaan (Zaman Kolonial (600-1525 M);
d. Babakan antar Bangsa (Zaman International
(1525-1900 M);
e. Abad Proklamasi (1900-1945 M).
Periodisasi
yang diusulkan oleh Prof. Dr. Sartono di antaranya:
a.
Prasejarah
b.
Zaman Kuno
·
Masa kerajaan-kerajaan tertua
·
Masa Sriwijaya (dari abad
VII-XIII atau XIV).
·
Masa Majapahit (dari abad
XIV-XV).
c. Zaman Baru
·
Masa Aceh, Mataram,
Makassar/Ternate/Tidore (sejak abad XVI).
·
Masa perlawanan terhadap
Imperialisme Barat (abad XIX).
·
Masa pergerakan nasional (abad
XX).